NEWSCOM.ID, DEPOK – Konsorsium Moderasi Kebangsaan Indonesia menyepakati tiga hal penting dalam pertemuan yang berlangsung pada Ahad (15/2) sore di Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.
Tiga poin kesepakatan itu yakni: Pertama, menggerakkan dan menggalakkan kembali Gerakan Literasi Nasional di seluruh Indonesia; dan Kedua, Memperkuat sikap moderasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sedangkan poin Ketiga ialah: mengimbau masyarakat untuk senantiasa disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari di masa pandemi Coronavirus Desease 2019 (COVID-19).
Dalam pertemuan ini, turut hadir Direktur Esekutif Institut Inisiatif Moderasi Indonesia (InMind Institute), Yon Machmudi, Ph.D., yang juga Ketua Program Studi (Prodi) Kajian Timur Tengah dan Islam (KTTI) – Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI).
Hadir pula Presiden Rumah Produktif Indonesia (RPI), Dr. (Candidate) Yanuardi Syukur, S.Sos., M.Si., yang juga penulis lebih dari 80 buku, serta Bendahara Center for Strategic Policy Studies (CSPS) – SKSG UI, Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si., yang juga Redaktur NEWSCOM.ID.
Dukungan terhadap tiga poin kesepakatan ini pun datang dari Direktur Eksekutif Center of Social Security Studies (CSSS), Dr. (Candidate) Agung Prihatna, S.Sos., M.Kessos., meskipun dalam pertemuan ini ia berhalangan hadir.
“Kami sepakat dengan tiga poin tersebut. CSSS siap terlibat aktif dalam mewujudkan tiga poin kesepakatan itu,” tutur Agung Prihatna pada Ahad (14/2) malam, dalam rilisnya kepada NEWSCOM.ID.
Konsorsium ini bersifat terbuka serta terdiri dari sejumlah organisasi atau Perkumpulan, yakni InMind Institute, CSPS SKSG UI, RPI, dan CSSS, serta didirikan pada Rabu (27/7/20) sore di Depok, Jawa Barat.
Menurut Yon Machmudi, tiga poin kesepakatan ini sangat penting untuk diterapkan oleh bangsa Indonesia di tengah-tengah pandemi COVID-19 dan melemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Gerakan literasi, sikap moderat dan pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat sangat penting di era disrupsi ekonomi dan pandemi COVID-19 seperti saat ini. Insya Allah, bangsa Indonesia segera keluar dari krisis jika tiga hal ini lakukan secara bersama-sama” tutur Yon Machmudi pada Ahad (14/2).
Pernyataan senada diungkapkan oleh Presiden RPI, Yanuardi Syukur, bahwa produktivitas bangsa Indonesia di masa pandemi COVID-19 ini sangat ditentukan oleh sukses atau gagalnya kita dalam melakukan gerakan literasi, bersikap moderat dalam merespon problematika kehidupan, serta disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan COVID-19.
“Kita harus tetap produktif di masa pandemi COVID-19. Untuk mewujudkannya, bangsa Indonesia harus terlibat aktif dalam gerakan literasi nasional, bersikap moderat dalam merspon problematika kehidupan modern, serta tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19,” jelas Yanuardi pada Ahad (14/2).
Dukungan terhadap tiga kesepakatan ini pun dinyatakan oleh Bendahara CSPS SKSG UI, Muhammad Ibrahim Hamdani, pada Ahad (14/2). Menurutnya, pandemi COVID-19 telah memaksa setiap individu untuk lebih meningkatkan pemahaman literasinya. Terkait hal ini, sikap moderat warga sangat dibutuhkan dalam merespon kebijakan pemerintah.
“Sukses atau gagalnya Kebijakan-kebijakan stratejik di Indonesia saat pandemi COVID-19 sangat ditentukan oleh tingkat literasi masyarakat, sikap moderat warga dalam merespon suatu kebijakan, baik yang pro maupun kontra, serta penerapan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19,” jelas Hamdani.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani