NEWSCOM.ID – Asisten Staf Khusus Wakil Presiden, Guntur Subagja Mahardika melakukan pertemuan dengan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, Prof. Dr. KH. Waryono Abdul Ghafur berdiskusi tentang perkembangan pesantren, pada Rabu (21/09/2022).
Sebagai Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, Prof. Dr. KH. Waryono Abdul Ghafur sudah banyak melakukan inovasi dan kebijakan untuk pengembangan pesantren, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan islam tetapi juga bisa melahirkan calon-calon pemimpin banga yang berakhlak, berjiwa kepemimpinan dan menjunjung tinggi nasionalisme.
Dalam diskusi tersebut Guntur Subagja menyampaikan hal yang selaras bahwa pesantren lahir dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk Indonesia. “Lembaga pendidikan mandiri ini telah melahirkan para pemimpin bangsa dan sumber daya manusia unggul,” terang Guntur di akun instagram miliknya @guntur.id.
Menurut Guntur Subagja, pesantren tidak hanya menjadi lembaga pendidikan dan dakwah, tapi sesuai UU No 18 Tahun 2019, pesantren juga mengemban misi pemberdayaan masyarakat.
“Pesantren dapat menjadi hub dan agregator untuk ekonomi rakyat dan UMKM, pertanian, perikanan, peternakan serta ketahanan pangan. Juga menjadi motor penggerak kebangsaan, nasionalisme, sosial, budaya, dan kemasyarakatan,” ujarnya.
Guntur Subagja juga mengatakan pesantren adalah model pendidikan khas Indonesia yang berkualitas dan unggul yang meliputi pembangunan karakter, pengembangan potensi diri, belajar kehidupan, dan kemandirian diperoleh santri-santri dari pesantren.
Lebih lanjut Guntur Subagja menyebut saat ini terdaftar lebih 34 ribu pesantren dengan santri sebanyak 4,5 juta orang dan puluhan juta alumni pesantren.
“Aset bangsa yang luar biasa. Mari selalu dukung pesantren sebagai aset nasional yang mencetak dan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa, pemimpin ekonomi, pemimpin sosial, dan pemimpin perubahan. Pesantren kuat, Indonesia hebat,” pungkasnya.*