NEWSCOM.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, M.B.A., telah menerima kunjungan silaturahmi dan audiensi dari jajaran pengurus Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) pada Jumat (20/1) sore di Gedung DMI Pusat, Jakarta.
Dalam kesempatan ini, Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Ke-10 dan Ke-12 itu, H. Muhammad Jusuf Kalla, turut didampingi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP DMI, Dr. Imam Addaruqutni, M.A.
Turut hadir Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kemitraan Internasional PP PRIMA DMI, Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si., yang juga Ketua Panitia Pelaksana Muktamar II PRIMA DMI, serta Wakil Sekjen (Wasekjen) PP PRIMA DMI, Hilkadona Syahendra, S.H., yang juga Sekretaris Panitia Pelaksana Muktamar II PRIMA DMI.
Sedangkan dari jajaran pengurus PJMI, turut hadir Dewan Pembina PJMI, Muhammad Anthoni, Ketua Umum PJMI, Ismail Luthan, Wakil Ketua Umum PJMI, Muhammad Gunawan Yasni, Sekjen PJMI, W. Suratman, Wasekjen PJMI, Rana Setiawan, dan Pendiri Heartpreneur, Iin Aura, serta sembilan pengurus PJMI lainnya.
Dalam pertemuan silaturahmi ini, Ketua Umum PP DMI, H. Muhammad Jusuf Kalla, menyatakan bahwa masjid hendaknya menjadi pusat aktivitas dakwah dengan perbuatan, dakwah bil hal, bukan sekedar dakwah dengan perkataan atau dakwah bil lisan.
“Masjid harus bisa memakmurkan jemaahnya, menjadi pusat aktivitas dakwah bil hal, dakwah dengan perbuatan, bukan sekedar dakwah bil lisan atau dakwah dengan perkataan. Itu sebabnya moto DMI ialah memakmurkan dan dimakmurkan masjid,” ujar H. Muhammad Jusuf Kalla (JK) pada Jumat (20/1).
JK yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat itu pun menjelaskan peran dan fungsi masjid ideal, yakni sebagai pusat kemakmuran umat dan masyarakat. “Masjid harus bisa menjadi barometer penggerak ekonomi umat,” ujarnya.
Menurutnya, DMI telah melakukan berbagai upaya dalam rangka memakmurkan masjid dan jemaahnya, antara lain dengan menata ulang tata suara akustik masjid. “Jika sound system di masjid itu suaranya tidak jelas, maka akan membuat jemaah kurang nyaman saat berada di dalamn masjid,” tuturnya.
Saudagar sukses yang lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, pada 15 Mei 1942 itu pun menggarisbawahi pentingnya peningkatan literasi umat berbasis masjid. “Khususnya di tengah perkembangan teknologi digital yang semakin pesat saat ini,” paparnya.
Selain itu, ungkapnya, kegiatan dakwah di masjid harus dapat menyasar jemaah masjid dalam berbagai kelompok usia dan latar belakang. “Apabila kegiatan masjid berlangsung monoton, maka boleh jadi masjid hanya akan diisi oleh jemaah berusia tua (senior). Penyebabnya, aktivitas di masjidtidak sesuai selera anak muda,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2015-2020 itu juga memperkenalkan Aplikasi DMI sebagai platform digital untuk menampung data-dta kegiatan masjid di seluruh Indonesia. “Harapannya, data-data masjid secara nasional dapat dikelola dengan baik melalui platform web DMI yang berbasis digital ini,” ucapnya.
Melalui Aplikasi DMI, imbuhnya, para pengurus masjid dapat memanfaatkan teknologi digital itu sebagai media pengelola informasi tentang kegiatan masjid, lokasi masjid hingga menyebrluaskan informasi tentang produk-produk milik jemaah masjid.
“Seluruh data terkait aset potensial masjid akan tersimpan dalam basis data web dan ditampilkan melalui Aplikasi DMI yang berbasis android. Dua komponen ini, yakni aset potensial masjid dan Aplikasi DMI, akan slaing berintegrasi untuk memenuhi tujuannya,” jelas tokoh perdamaian dunia dalam konflik Aceh, Poso, dan Ambon itu.
Sebelumnya, dalam diskusi dengan PRIMA DMI, Sekretaris Panitia Pelaksana Muktamar II PRIMA DMI, Hilkadona Syahendra, menjelaskan bahwa Muktamar II PRIMA DMI akan diselenggarakan pada Jumat (10/2) hingga Ahad (12/2) di Gedung DMI Pusat, Jakarta.
“Muktamar II PRIMA DMI ini bertema: “Pemuda Remaja Masjid: Bergerak dengan Akhlak Menuju Peradaban Islam yang Kuat. PRIMA DMI siap berkolaborasi dan bekerja sama dengan PJMI dalam berbagai agenda di masa depan,” katanya.
PRIMA DMI, lanjutnya, merupakan organisasi otonom di bawah DMI yang fokus untuk mengurus remaja masjid. “PRIMA DMI ialah anak kandung DMI yang masih belia, baru berumur 7 tahun, masih perlu banyak belajar,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Ketua Umum PJMI, Ismail Luthan, menjelaskan bahwa audiensi PJMI dengan PRIMA DMI dan DMI bertujuan untuk menjalin silaturahmi, sinergisme dan menjajaki kerja sama antar organisasi. “Tujuannya untuk membangun kolaborasi dalam program-program keummatan,” ucapnya.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani