NEWSCOM.ID, SUBANG – Pengurus Pusat (PP) Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) telah berkunjung ke Perpustakaan Berita Langit dan bersilaturahmi dengan pengurus Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) pada Sabtu (11/3) hingga Ahad (12/3), yang berlokasi di Desa Nagrak, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar).
Adapun Ketua Majelis GAZA ialah Raden Diki Candra Purnama. Ia mengelola wisata alam dan agrowisata seluas 50 hektar yang terdiri dari Bukit Lebah Ciater dan Air Terjun Kembar Ciater, lengkap dengan fasilitas bernuansa alam dan tradisional seperti glamor, memanah, menombak, berkuda, ketapel, jalur (trek) pendakian, serta budi daya lebah dan kelinci.
Selain itu, kawasan yang sangat sejuk dan terletak di tengan rimba ini juga menyediakan fasilitas kajian eskatologi, terapi kesehatan thibbun nabawi atau pengobatan ala nabi, trek sepeda gunung, trek motor trail, kiropraktik, proses pengambilan madu dari sarang lebah dan kuliner khas tradisional Sunda.
Dalam pertemuan antara PJMI dengan Majelis GAZA, Ketua Umum Pengurus Pusat PJMI, Ismail Luthan, menyatakan bahwa kunjungan PJMI bertujuan utnuk memenuhi undangan dari Majelis GAZA serta mempersiapkan kepanitiaan Rapat Kerja Nasional (Rakornas) PJMI pada Juni 2023 mendatang.
“Kunjungan kami ke perpustakaan berita langit ini atas undangan Ketua Majelis GAZA sekaliguskami melakukan rapat internal persiapan Rakernas PJMI pada Juni 2023 nanti,” tutur Ismail Luthan pada Sabtu (11/3) malam, seperti dikutip dari laman https://www.antaranews.com/.
Sejak Sabtu (11/3) malam, lanjutnya, sekitar 17 wartawan Pengurus Pusat PJMI telah mendapatkan penjelasan dari Ketua Majelis GAZA, Raden Diki Candra Purnama, mengenai latar belakang keberadaan Majelis GAZA yang telah dan sedang mempersiapkan kampung akhir zaman.
“Bahkan Majelis GAZA telah membangun Perpustakaan Berita Langit yang beisi kumpulan mimpi dari orang beriman di akhir zaman. Kami mengapresiasi langkah GAZA ini sebagai bagian dari dakwah Islam,” ujarnya.
PJMI, ungkapnya, juga sepakat bekerja sama dengan Majelis GAZA untuk membentuk Academy of Dreams, yakni akademi yang mengkaji mimpi-mimpi orang beriman sebagai petunjuk dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT).
Pernyataan Ketua Umum Pengurus Pusat PJMI ini pun mendapat tanggapan dari Dewan Pakar PJMI, Mohamad Antoni.
“Akademi kajian mimpi akan dibentuk oleh PJMI bersama Majelis GAZA untuk memperkuat dakwah, guna menyebarluaskan petunjuk yang berasal dari mimpi orang-orang beriman,” ucapnya pada Ahad (12/3).
Sementara itu Ketua Majelis GAZA, Diki Chandra Purnama, menjelaskan bahwa para pengunjung dapat menikmati hari dengan mendaki bukit (hiking) lebah dan menjelajahi air terjun kembar Ciater. “Termasuk merasakan adrenalin dari olah raga alam,” imbuhnya kepada para pengurus PJMI, seperti dikutip dari Siaran Pers PJMI pada Ahad (12/3).
“Kawasan yang mempunyai luas kurang lebih 50 hektar (Bukit Lebah Ciater) ini juga terdapat air terjun kembar Ciater sebagai lokasi berkemah di alam, menikmati hari dengan hiking di hutan sekaligus menjelajahi air terjun, juga merasakan adrenalin dari olah raga alam,” ucap Diki Candra Purnama pada Ahad (12/3) pagi.
Lokasi Bukit Lebah Ciater, lanjutnya, berada di kawasan yang sejuk, di tengah hutan rimba di Desa Nagrak, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
“Sebagai destinasi wisata religius baru di Jawa Barat, kawasan ini sangat cocok bagi pelancong (turis) lokal maupun mancanegara untuk merefleksikan diri, sekaligus untuk menenangkan diri dari hingar bingar keramaian di kota,” jelasnya.
Majelis GAZA pun bertekad untuk membangun kawasan Bukit Lebah Ciater menjadi tempat wisata alam yang sangat nyaman bagi para wisatawan
“Kita akan bangun senyaman mungkin berbagai fasilitas wisata religi ini, karena ini ada di dalam hutan rimba, kita juga menyiapkan tempat menginap dengan suasana glamping camp dan sarana lainnya,” ujar Diki Candra Purnama.
Lebih lanjut, Majelis GAZA juga sedang menyiapkan fasilitas untuk mendukung program pemerintah dalam menghadapi krisis pangan dan krisis ekonomi di masa depan. “Misalnya dengan membuka lahan pertanian dan peternakan berbasis alam,” tambahnya.
“Peternakan itu juga berbagai macam jenis, termasuk lebah, kambing, kelinci pedaging dan sebagainya, salam menghadapi berbagai krisis yang akan terjadi ke depan, juga dengan mengajak masyarakat sekitar sebagai peternaknya,” jelas kang Diki Chandra Purnama.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani