Agropreneur Academy Gandeng Milenial Bangun Sentra Ternak

0
1232

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Agropreneur Academy menggandeng kalangan milenial terjun dalam pengembangan pertanian, peternakan, dan perikanan.

Salah satunya adalah melibatkan para pemuda dalam pengembangan sentra ternak kambing dan domba di Jawa Timur. “Kami ingin nencetak para wirausahawan muda di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan,”ungkap CEO Agropreneur Academy, Rina Saadah, Lc, M.Si.

Rina yang dalam dua tahun terakhir ini aktif dalam organisasi pertanian melihat banyak peluang usaha yang dapat dilakukan para pemuda. Karena itu, Agropreneur Academy memetakan potenso-potensi agrobisnis seraya membangun akses pasar dan permodalan.

Untuk sentra ternak di Jawa Timur, Agropreneur Academy merenyiapkan usaha penggemukan kambing dan domba sebanyak 6.000 sampai 8.000 ekor. Pelaksanaannya bekerjasama dengan kelompok ternak rakyat di Bojonegoro dan Jember.

CEO Agropreneur Academy Rina Saadah bersama peternak.

Untuk tahap awal, Rina menjelaskan peternakan kambing untuk memenuhi pasar kurban. Untuk itu, ia menggandeng lembaga filantropi dan kemanusiaan Dompet Dhuafa sebagai off-taker.

“Sinergi dan kolaborasi ini untuk membangkitkan para peternak milenial mengembangkan peternakan domba dan kambing dengan skala ekonomi yang memadai,”ungkap Chief Communication Officer (CCO) Dompet Dhuafa, Guntur Subagja.

Guntur Subagja bersama CEO Agropreneur Academy Rina Saadah dan tim mengunjungi beberapa lokasi peternakan yang melibatkan para peternak muda di Bojonegoro dan Jember, Jawa Timur, pada Sabtu (28/12/2019) dan Minggu (29/12/2019).

“Untuk tahap awal kami mengembangkan tiga sampai empat sentra ternak di Jawa Timur, satu sentra di Bojonegoro dan dua sentra di Jember dengan kapasitas produksi total 6.000 sampai 8.000 ekor”papar Rina Saadah.

Dompet Dhuafa menjadi pembeli (off-taker) kambing/domba yang dikembangkan peternak milenial. “Kami juga menggandeng Tanifund untuk pembiayaan modal peternakan yang dikelola milenial ini, dan kami menjadi penjamin dan off-taker,”jelas Guntur.

Domba dan kambing yang diproduksi para pemuda peternak untuk memenuhi kebutuhan pasar kurban Dompet Dhuafa.

Selama ini para anggota kelompok ternak belum teintegrasi sehingga pengembangan ternak, khususnya penggemukan kambing, menjadi kurang efisien.

Rina mengajak para pemuda terlibat dalam pengembangan peternakan. Tahap awal fokus pada penggemukan (fattening). Untuk tahap berikutnya akan melakukan pengembangbiakan (breeding).

“Saatnya kita melakukan regenarasi petani dan peternak untuk kemandirian pertanian dan peternakan nasional,”ujar Rina.

Rina berharap kerjasama dengan Dompet Dhuafa tidak hanya untuk pasar kurban, tetapi juga bisa kontinyu untuk memenuhi pasar umum dan ekspor.

“Saat ini ada mitra kami yang baru mampu memenuhi sebagian permintaan ekspor ke Malaysia karena keterbatasan modal,”kata Rina Saadah.

Agropreneur Academy memiliki tim milenial yang menguasai pertanian dan peternakan, antara lain alumni Institut Pertanian Bogor (IPB).*

LEAVE A REPLY