Mentan: Kalteng Menjadi Pusat Kekuatan Ekonomi dan Pangan Nasional

0
910
Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo, bersama Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, saat melakukan Gerakan Penanaman Padi Serentak di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalteng, pada Jumat (15/5). Sumber: https://kaltengekspres.com/

NEWSCOM.ID, PULANG PISAU – Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau dan beberapa kabupaten lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) akan menjadi pusat kekuatan ekonomi dan pangan di Indonesia. Hal ini terkait rencana pemerintah Republik Indonesia (RI) untuk menjadikan Kalteng sebagai lumbung pangan nasional.

Seperti dikutip dari laman https://www.antaranews.com/, Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI), Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.H., mengonfirmasi hal itu pada Jumat (15/5) sore, saat meninjau Gerakan Tanam Padi Serentak di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalteng.

“Ini bentuk keberpihakan pemerintah pusat pada Kalteng. Saya hadir mewakili pemerintah pusat bahwa Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas dan lainnya didorong menjadi pusat kekuatan ekonomi dan pangan di Indonesia,” tutur Mentan Syahrul Yasin Limpo pada Jumat (15/5) sore.

Gerakan Tanam Padi Serentak ini dilakukan bersama oleh Kelompok Tani Sido Mekar pada lahan seluas 72 Hektare di Blok A, Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau. Lahan itu ditanam dengan Padi Inbrida Varietas Unggul Baru INPARI-42 dan Padi Hibrida SUPADI.

Adapun luas baku sawah di Kecamatan Pandih Batu mencapai 11.139 Hektare. Dedangkan luas baku sawah di Desa Belanti Siam mencapai 1.178 Hektare, dengan hampir 75 persen-nya telah melaksanakan Indek Pertanaman (IP) 200. Sebagian diantaranya juga sudah melaksanakan IP-300 dengan produktivitas rata-rata 5,5 – 7,0 ton/ Hektare.

Selain itu Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau telah menerima bantuan pemerintah dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI pada tahun 2020 untuk luas baku sawah mencapai 9.278 Hektare.

Bantuan tersebut telah tersalur ke petani dalam bentuk Sarana Produksi seperti benih, pupuk, pestisida dan herbisida untuk Musim Tanam (MT) April – September 2020 untuk luas baku sawah mencapai 7.869 Hektare (84,81 persen), serta terdapat 300 Hektare untuk pengembangan padi organik.

Dalam penjelasannya, Mentan Syahrul Yasin Limpo yakin bahwa sektor pertanian seperti padi sangat menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Dengan penggunaan teknologi, mesin, dan bibit yang tepat, maka dalam waktu yang relatif singkat akan mendapatkan hasil maksimal,” paparnya.

“Mari manfaatkan lahan yang ada. Manfaatkan teknologi, riset, serta segala sumber daya agar pengembangan padi di Kabupaten Pulang Pisau (berjalan) maksimal sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat,” ujarnya.

Mentan Syahrul Yasin Lim[o pun meminta jajarannya di Kementan RI untuk menhyiapkan industri pertanian dari hulu sampai ke hilir, dalam rangka memaksimalkan segala potensi pengembangan padi di Desa Belanti Siam.

“Saya minta Direktorat Jenderal (Dirjen) dalam waktu satu bulan untuk menyediakan tambahan alat pertanian di Kabupaten Pulang Pisau. Termasuk alat penggilingan padi yang paling modern. Saya lihat potensi di sini luar biasa,” jelasnya.

Dalam kunjungan kerja ke Desa Belanti Siam ini, Menan Syahrul juga didampingi oleh Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY