CSPS SKSG UI: “Bisnis Sosial, Solusi Tepat Untuk Eksosistem Usaha Sektor Pertanian”

0
740
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=gXVuEd4BDs0 / Pemuda Tani – HKTI Jateng

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Social Enterprise atau Bisnis Sosial menjadi solusi yang tepat bagi ekosistem usaha di sektor pertanian. Bisnis sosial dapat memberikan manfaat ekonomi dan dampak sosial yang sebesar-besarnya bagi petani, serta distributor dan konsumen produk-produk pertanian.

Ketua Center for Strategic Policy Studies (CSPS) – Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI), Guntur Subagja Mahardika, S.Sos., M.Si., menyatakan hal itu pada Jumat (24/7) malam, dalam rilisnya kepada NEWSCOM.ID.

Tepatnya saat menjadi narasumber dalam Seminar ‘Farm Talk’ Daring bertajuk Strategi Membangun Branding Produk Pertanian. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemuda Tani – Himpunan Kerukunan Tani Inodnesia (HKTI) melalui aplikasi Zoom.

Acara ini juga disiarkan secara langsung melalui Youtube di laman Pemuda Tani – HKTI Jawa Tengah / https://www.youtube.com/watch?v=gXVuEd4BDs0.

Gambar mungkin berisi: 1 orang, teks yang menyatakan 'Risk Management is an integral part of managing a sustainable social enterprise SMaha... Risk Management vernance Leadership Social Enterprise Learning Toolkit Marketing Financial SOCIAL BlendedValue ENTERPRISE Design Customer Relations SocialValue Models Product& Markets Business Operations Source: www. enterprisingnonprofits ca/learning-tool zoom'
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=gXVuEd4BDs0 / Pemuda Tani HKTI

Social Enterprise atau bisnis sosial meliputi unsur-unsur seperti market (pasar), community (komunitas), passion (talenta), mission (tugas), innovation (perubahan baru), dan profit (keuntungan),” tutur Guntur Subagja Mahardika yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) itu.

Selain itu, lanjutnya, manajemen resiko perlu diperhatikan dengan serius agar bisnis sosial di sektor pertanian dapat terus berlanjut. Manajemen resiko terkait erat dengan analisis finansial (keuangan) dan model nilai sosial yang akan dilakukan oleh pelaku bisnis sosial.

“Pelaku bisnis sosial pun harus memiliki jiwa kepemimpinan (leadership) dan mampu mengelola perusahaan (governance) dengan baik,” ucap Guntur yang juga Direktur Dompet Dhuafa Social Enterprise (DDSE) itu.

Wakil Ketua Ikatan Alumni Program Pascasarjana (PPs.) Universitas Indonesia (UI) itu juga memandang perlunya seorang social entrepreneur memperhatikan perilaku bisnis (business operations) yang terencana sepeti pemasaran produk, relasi dengan konsumen, potensi segmen pasar (market), dan rancangan (desain) nilai-nilai dalam bisnis sosial.

Dalam Seminar Daring atau Farm Talk ini, turut hadir Kepala Dinas (Kadis) Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Dra. Ema Rachmawati, M.Hum., selaku narasumber. Adapun moderator dalam Farm Talk ini ialah Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Pemuda Tani HKTI Jawa Tengah Bidang Organisasi dan Keanggotaan, ninin Karlina.

Berdasarkan pantauan NEWSCOM.ID, acara ini berlangsung sejak Pukul 19:30 – 21:45 Waktu Indonesia Barat (WIB) dan telah disaksikan oleh sedikitnya 59 netizen serta disukai oleh tujuh warganet hingga berita ini ditayangkan.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdnai, S.I.P., M.Si.

Bendahara CSPS – SKSG UI / Redaktur NEWSCOM.ID.

LEAVE A REPLY