NEWSCOM.ID, JAKARTA – Terdapat tiga prasyarat yang harus dipenuhi oleh suatu wilayah dimana kampus atau perguruan tinggi dapat melaksanakan proses perkuliahan secara tatap muka. Ketiga prasyarat ini ditentukan oleh World Health Organization (WHO), organisasi kesehatan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin, menyatakan hal itu pada Selasa (21/7), saat menjadi narasumber utama (keynote speaker) dan membuka acara Dies Natalis Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) VII melalui Video Konferensi.
Seperti dikutip dari laman http://www.wapresri.go.id/, Wapres KH. Ma’ruf Amin membuka acara ini dari kediaman resmi Wapres di Jalan Diponegoro Nomor 2, Kota Adinistrasi Jakarta Pusat, Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta. Acara ini mengangkat tema Berlari Menuju Universitas Terkemuka dan Unggul.
“Prasyarat pertama, penularan virus di wilayah tersebut sudah terkendali, ditunjukan dengan rasio penyebaran dalam satu wilayah berada di bawah 1 selama dua minggu berturut-turut,” tuturnya.
Prasyarat kedua, lanjut Wapres KH. Ma’ruf Amin, adalah di wilayah itu tersedia layanan dan sistem kesehatan untuk menangani kasus Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
“Prasyarat ketiga adalah wilayah tersebut memiliki kemampuan dalam melakukan pelacakan yang ditandai dengan kecukupan jumlah pelaksanaan tes,” ujarnya.
Menurutnya, faktor penting lainnya dalam pelaksanaan proses perkuliahan tatap muka ialah perubahan perilaku masyarakat, selain ketiga prasyarat yang telah ditetapkan oleh WHO. “Setiap individu harus melaksanakan protokol kesehatan yang ketat dalam setiap kegiatan di dlam kampus,” imbuhnya.
“Termasuk kewajiban memakai masker, melakukan physical distancing (menjaga jarak aman), dan tersedia fasilitas untuk mencuci tangan. Semua hal itu menjadi kunci, mengingat kampus adalah tempat berkumpulnya banyak mahasiswa dan dosen yang berasal dari berbagai daerah,” jelas Wapres KH. Ma’ruf Amin.
Wapres KH. Ma’ruf Amin pun berpendapat bahwa proses perkuliahan secara tatap muka di kampus masih membutuhkan waktu untuk dapat berjalan seperti sedia kala. “Apalagi mencermati perkembangan pandemi COVID-19 saat ini dan mengingat belum ditemukannya vaksin untuk pandemi COVID-19,” jelasnya.
Editor: Muhammad Ibrahim Hamdani
