Tokoh Pers Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama, Tutup Usia

0
1887
Sumber: https://www.antaranews.com/

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Pemimpin Umum Harian Kompas, Dr. (H.C.) Drs. Jakob Oetama, yang juga Pendiri Kompas Gramedia, telah mengembuskan nafas terakhir pada Rabu (9/9) siang, Pukul 13.05 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Seperti dilansir dari laman https://www.antaranews.com/, mendiang Jakob Oetama tutup usia dalam usia 88 tahun di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kecamatan Kelapa Gading, Kota Administrasi Jakarta Utara.

Jenazah Dr. (H.C.) Jakob Oetama disemayamkan di Kantor Kompas Gramedia Utama, Jalan Palmerah Selatan, Kecamatan Palmerah. Mendiang Jakob Oetama dimakamkan di tempat peristirahatan terakhirnya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Kota administrasi Jakarta Selatan, pada Kamis (10/9).

Informasi ini dibenarkan oleh mantan Wakil Pemimpin Redaksi (Wapemred) Harian Kompas, Trias Kuncahyono, pada Rabu (9/9), melalui sambungan telpon. “Jadi bagi kami, memang sebuah suatu kehilangan yang sangat besar, yang sangat dalam,” tuturnya.

Menurutnya, seluruh karyawan Kompas menilai bahwa mendiang Dr. (H.C.) Jakob Oetama merupakan seorang bapak yang begitu perhatian kepada seluruh karyawan. “Nukan hanya seorang pemimpin,” imbuh Trias Kuncahyono.

Sosok mendiang Jakob Oetama, lanjutnya, juga kerap memberikan contoh nilai-nilai moral yang dapat diteladani oleh seluruh karyawan. “Antara lain nilai integritas, ketulusan, kerja keras dan kerja sama,” papar Trias Kuncahyono.

“Dan kami berusaha mewujudkan cita-cita Pak Jakob untuk membangun Indonesia mini di Kompas. Jadi tidak persoalan dari mana asalnya, agamanya apa, tapi jadi satu Indonesia. Itu yang selalu ditekankan Pak Jakob. Pada hubungan antar manusia, (hal) yang paling penting ialah humanisme,” jelas Trias Kuncahyono.

Segenap keluarga besar NEWSCOM.ID mengucapkan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya mendiang Dr. (H.C.) Drs. Jakob Oetama, tokoh pers nasional yang juga Pemimpin Umum Harian Kompas.

Semoga rekam jejak dan warisan pemikiran beliau tentang jurnalistik berbasis humanisme dapat terus ditumbuhkembangkan oleh para jurnalis Indonesia.

Editor: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY