Antara Aplikasi SQUID, Transformasi Digital, dan Presidensi G20 Indonesia (Bagian 2 – Habis)

0
643
Sumber: Facebook SQUID App Indonesia, https://www.facebook.com/photo.php?fbid=166776152526476&set=pb.100075822774609.-2207520000..&type=3

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Transformasi digital menjadi salah satu isu prioritas dalam Presidensi Group of Twenty (G20) Indonesia. Apalagi forum G20 sangat signifikan dalam mewujudkan dan mengampanyekan agenda transformasi digital kepada dunia.

“Pembahasan agenda dalam mewujudkan transformasi digital yang lebih inklusif menunjukkan seberapa signifikannya peran forum G20 kepada dunia,” tulis website resmi G20 Indonesia 2022, seperti dikutip dari laman https://g20.org/id/g20-presidency-of-indonesia-2/ pada Selasa (27/9).

Dalam konteks transformasi digital, SQUID App Indonesia telah memberikan ruang pemberitaan yang lebih inklusif, tidak hanya media nasional, tetapi juga media lokal berskala besar dan menengah. Bahkan media internasional pun dapat dinikmati oleh para pengguna SQUID App Indonesia.

Berdasarkan pantauan penulis pada Selasa (27/9), aplikasi penghimpun berita atau news aggregator SQUID App Indonesia ini telah menampilkan berbagai sumber media dengan latar belakang dan karakter pemberitaan yang beraneka ragam.

Misalnya sejumlah media nasional berskala besar seperti Antara News, Kompas.com, Tempo, Media Indonesia, Detikcom, Sindo News, dan Jawa Pos. Ada pula media daring nasional berskala menengah seperti Katadata, Indozone, Good News From Indonesia dan Niaga Asia, serta Whiteboard Journal.

Kemudian media Niaga Asia menyediakan versi berita dalam sejumlah bahasa asing seperti Korea, Jerman, Prancis, Inggris, Cina dan Arab. Sedangkan media Whiteboard Journal menyediakan bahasa Inggris dan Indonesia.

Lalu ada media internasional berskala besar edisi Bahasa Indonesia seperti CNN Indonesia dan CNBC Indonesia, serta media internasional berskala menengah edisi bahasa Indonesia seperti VICE Indonesia.

Selain itu, SQUID App Indonesia juga memuat sejumlah media daring nasional maupun internasional dengan isu-isu spesial. Misalnya media dengan pokok bahasan seputar problematika suami-istri, orang tua, perempuan dan anak.

Antara lain media daring nasional berskala menengah seperti Beautynesia, Parentalk, dan Mother and Beyond, serta media internasional berskala menengah seperti The Asian Parent. Bahkan media Parentalk dan Mother and Beyond menggunakan dua bahasa, yakni Inggris dan Indonesia.

Lebih lanjut, ada pula media daring nasional berskala menengah dengan isu-isu seputar problematika sosial dan kemasyarakatan seperti Omong-omong dan Mojok. Ada juga media daring nasional berskala menengah dengan isu-isu seputar bisnis serta teknologi komunikasi dan informasi seperti Jagat Review dan Daily Social 

Bagi para penggemar olahraga sepak bola, SQUID App Indonesia juga menyediakan media nasional berskala menengah seperti Bola.net. Sedangkan bagi para penggemar turisme dan pariwisata, SQUID App Indonesia menyediakan blog Mister Aladin. Adapun bagi pelaku ekonomi dan pengusaha, SQUID App Indonesia meneyediakan media SWA.

Aplikasi SQUID Indonesia juga menyediakan media lokal berskala besar seperti Tribun Jabar untuk wilayah Jawa Barat, Kedaulatan Rakyat untuk wilayah Yogyakarta dan Medan Online untuk wilayah Sumatera Utara.

Lalu ada media podcast yang terhubung ke aplikasi Spotify, yakni Anchor.Fm, serta media komik bergambar yang menampilkan karikatur masyarakat, yakni OMG! My Story.

Dengan demikian, SQUID App Indonesia berpotensi besar untuk menggerakkan transformasi digital di sektor media massa berbasis daring. Termasuk efek lanjutan aplikasi ini dalam bidang ekonomi digital dan sektor kewirausahaan. Kondisi ini sejalan dengan isu-isu prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia.

“Indonesia akan terus memimpin usaha di dalam memastikan akses yang adil terhadap vaksin Covid-19, mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif melalui partisipasi UMKM dan ekonomi digital,” tulis website resmi G20 Indonesia 2022, seperti dikutip dari laman https://www.g20.org/id/g20-presidency-of-indonesia-2/#recover.

Jadi ekonomi digital merupakan salah satu instrumen peting dalam mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif pasca pandemi Coronavirus Desease 2019 (Covid-19). Presidensi G20 Indonesia memandang hal ini sebagai isu prioritas dan SQUID App Indonesia termasuk di dalamnya.

Apalagi Pendiri (Founder) sekaligus Chief Executive Officer (CEO) SQUID App, Johan Othelius, menyatakan bahwa SQUID App bercita-cita untuk membantu generasi muda dalam menemukan dan membaca kembali berbagai berita sebagai aktivitas sehari-hari yang menyenangkan, bernilai dan menarik.

Pernyataan itu selalu ia sampaikan di setiap ketersediaan SQUID App dalam berbagai edisi. “Kami ingin membantu generasi yang lebih muda untuk menemukan dan membaca kembali berbagai berita sebagai aktivitas sehari-hari yang menyenangkan, bernilai dan menarik dalam bahasa yang mereka pahami,” ungkap Johan Othelius.

Keterlibatan generasi muda dalam pengembangan SQUID App tentu semakin mendorong percepatan proses transformasi digital melalui ekosistem media massa yang berdampak besar terhadap pengembangan ekonomi digital.

Sebagai Presidensi G2, Indonesia pun sedang mengalami era bonus demografi dimana jumlah generasi muda, yakni Generasi Milenial (Y) dan Generasi Z, jauh lebih besar daripada generasi yang lebih senior, yakni Generasi X dan Generasi Baby Boomers.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY