Wapres Ma’ruf: “Bangun Peradaban Global Berlandaskan Fungsi ‘Khalifatullah fil Ardh'”

0
657
Sumber: Konferensi Internasional Tentang Agama, Perdamaian dan Peradaban

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin, menyatakan bahwa setiap manusia harus membangun peradaban global berlandaskan pada tugas dan fungsi manusia sebagai wakil Allah di muka bumi, khalifatullah fil ardh, yang memiliki dimensi ketuhanan dan dimensi kemanusiaan.

“Sebagai wakil Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT) di muka bumi, khalifatullah fil ardh, manusia memiliki tugas untuk mengelola dan membangun bumi serta peradabannya. Manusia bertanggung jawab untuk memakmurkan bumi,” jelas Wapres KH. Ma’ruf Amin pada Senin (22/5) pagi di Hotel Sultan, Jakarta.

Tepatnya saat Wapres KH. Ma’ruf Amin yang juga Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu memberikan kata sambutan dan membuka secara resmi Konferensi Internasional Tentang Agama, Perdamaian dan Peradaban, seperti dikutip dari laman https://www.setneg.go.id.

International Conference on Religion, Peace and Civilization ini berlangsung sejak Ahad (21/5) hingga Selasa (23/5), serta diselenggarakan oleh MUI bekerja sama dengan Rabithah al-A’lam al-Islami (Muslim World League).

“Peradaban global harus berlandaskan dimensi ketuhanan, rabbaniyah atau teosentris, dan juga dimensi kemanusiaan, insaniyyah atau antroposentris. Maka sepatutnya masyarakat, memposisikan diri sebagai wakil Allah SWT, khalifatullah fil ardh, dalam menjalankan kehidupan di muka bumi,” ujar Wapres KH. Ma’ruf Amin.

Menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Pusat Masa Khidmat 2015-2020 itu, Allah SWT merupakan pemberi mandat kepada manusia. “Maka manusia adalah Wakil Allah yang menjalankan penugasan dari Allah SWT di muka bumi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ketua Dewan Penasehat Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) ini pun mengajak setiap manusia untuk saling menguatkan satu sama lain, at-tasanud, buka saling bermusuhan antar sesama, at-ta’anud.

“Sebagai sesama ‘wakil Allah’, antarmanusia harus saling menguatkan satu sama lain, tasanud, bukan saling bermusuhan antar sesama, ta’anud, karena pada hakikatnya, yang memberi mandat adalah sama, yaitu Allah SWT,” papar Ketua Dewan Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu.

Konsekuensi logisnya, tutur Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul U’lama (PBNU) itu, manusia harus saling menjaga jangan sampai terjadi kegaduhan. “Penyebabnya, manusia berada di satu bumi yang sama, fii ardhin wahid,” ucapnya.

Selain itu, Wapres KH. Ma’ruf Amin pun berharap agar Konferensi Internasional Tentang Agama, Perdamaian dan Peradaban ini dapat semakin meningkatkan perdamaian dan memperkuat posisi umat Islam di tingkat global.

“Saya berharap Konferensi Internasional ini dapat melahirkan kesepakatan dan rekomen-dasi yang akan semakin meneguhkan posisi umat Islam dalam kancah internasional, demi terwujudnya perdamaian dan tegaknya muru’ah kemanusiaan,” ungkap Rais A’am Syuriah PBNU Masa Khidmat 2015-2018 itu.

Kemudian, seperti dikutip dari laman https://www.antaranews.com/, Wapres KH. Ma’ruf Amin mengingatkan kepada segenap umat Islam di Indonesia untuk menjaga warisan agung peradaban Islam di nusantara, sekaligus melanjutkan syiar dan dakwah dari para pendahulu bangsa.

“Pada masa lalu, para pendahulu bangsa mampu membangun pusat-pusat peradaban di Indonesia mulai dari Kesultanan Aceh, Kesultanan Indrapura di Sumatera Barat, Kesultanan Banten, Kesultanan Cirebon, Kesultanan Demak, sampai Kesultanan Tidore dan Ternate yang pengaruhnya hingga ke Papua,” jelas Wapres KH. Ma’ruf Amin.

Menurut Anggota Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila Masa Bakti 2014-2019 itu, kesultanan-kesultanan di Indonesia merupakan modal besar dalam mewujudkan umat Islam di Indonesia menjadi mayoritas hingga mencapai 80, bahkan 90 persen, di masa lalu.

“Saat itu, Kesultanan-Kesultanan terus melakukan tugas perbaikan di berbagai daerah. Ini adalah warisan. Karena itu, tugas-tugas ini harus kita lanjutkan, tidak hanya secara nasional tapi secara global, bersama dengan tokoh-tokoh Islam dunia membangun dunia yang lebih aman, damai dan lebih baik lagi,” jelas Wapres KH. Ma’ruf Amin.

Dalam prosesi pembukaan ini, seperti dikutip dari akun Youtube Official TV MUI di laman https://youtu.be/M1cls0MN-iI, Ketua Komite Penyelenggara Konferensi Internasional MUI, Duta Besar Dra. Hj. Safira Rosa Machrusah, M.A.A.S., menyatakan bahwa acara ini diikuti oleh 45 pembicara dari dalam dan luar negeri dari berbagai agama di dunia.

“Pada pagi hari ini, alhamdulillah, telah hadir 265 peserta dari 20 negara dan 5 benua, Australia, Asia, Amerika, Afrika dan Eropa, dan antara lain beberapa negara yang saya sampaikan, ada dari Kazakhstan, Rusia, Ukraina, Jerman, Perancis, USA (Amerika Serikat), Saudi Arabia, Irak, Oman, India, Nairobi, Thailand, Malaysia dan Palestina,” paparnya.

Selain itu, turut hadir dan menyampaikan kata sambutan Direktur Liga Dunia Islam untuk Indonesia, Yang Mulia (YM) Syaikh Dr. Abdurrahman Mohammad Amin al-Khayyat, yang juga Wakil Rabithah Al-A’lam Al-Islami untuk Asia Tenggara dan Australia, pada Senin (22/5) pagi.

Kemudian, turut hadir dan memberikan sambutan secara daring, melalui video konferensi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Liga Dunia Islam (Rabithah al-A’lam al-Islami), YM. Syeikh Dr. Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa, saat prosesi pembukaan konferensi.

Adapun pembacaan do’a dipimpin oleh Ketua Dewan Pimpinan MUI Pusat, KH. Abdullah Jaidi. Sedangkan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an akan dipimpin oleh Dr. Syofyan Hadi, S.S., S.Ag., M.A.Hum. Beliau membacakan Al-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 103.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY