Kampung Bahari Nusantara: “Memperkuat Ketahanan Nasional – Memberdayakan Ekonomi Masyarakat”

1
396
Sumber: INTANI

NEWSCOM.ID, KABUPATEN BEKASI – Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan (INTANI) berkolaborasi dengan PT. Pegadaian dan Korps Marinir Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) sedang mengembangkan Kampung Bahari Nusantara di Kampung Bungin, Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Implementasi Kampung Bahari Nusantara dimulai dengan program Pelatihan Pertanian Organik dan Budi Daya Rumput Laut yang berlangsung sejak Selasa (11/7) hingga Kamis (13/7) di Masjid Nur At-Taqwa, Kampung Bungin, RT 01, RW 01, Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong.

Dalam sambutannya pada Selasa (11/7), saat membuka Pelatihan Pertanian Organik dan Budi Daya Rumput Laut, Mayor TNI AL Deny Aprianto Putro menjelaskan bahwa program Kampung Bahari Nusantara digagas oleh Korps Marinir TNI AL.

“Program yang melibatkan masyarakat ini dapat memperkuat ketahanan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Mayor TNI AL Deny Aprianto Putro pada Selasa (11/7) pagi.

Menurutnya, terdapat empat program utama dari pengembangan Kampung Bahari Nusantara, yakni: Pertama, Bela Negara; Kedua, Pendidikan; Ketiga, Lingkungan; Keempat, Pemberdayaan Masyarakat.

“Pelatihan dan pendampingan budi daya rumput laut bersama INTANI dan PT. Pegadaian ini merupakan bagian dari program ekonomi dan pemberdayaan masyarakat,” paparnya.

Pernyataan senada diungkapkan oleh Kepala Business Support Kantor Wilayah (Kanwil) VIII PT. Pegadaian, Suyanto, saat menyampaikan kata sambutan pada Selasa (11/7), dalam Pelatihan Pertanian Organik dan Budi Daya Rumput Laut.

“PT. Pegadaian mendukung program Kampung Bahari Nusantara, antara lain melalui pemberdayaan ekonomi petani rumput laut dan peningkatan fasilitas Kesehatan berupa pelayanan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu),” ujar Suyanto.

Sedangkan di sektor Pendidikan, lanjutnya, PT. Pegadaian membangun Tempat Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di Kampung Bungin, Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, sebagai bagian dari program Kampung Bahari Nusantara.

“Kami bekerjasama dengan INTANI dalam beberapa program dan saat ini dengan TNI AL,” papar Suyanto.

Kampung Bungin dipilih sebagai lokasi implementasi program karena memiliki potensi ekonomi kelautan dan maritim yang cukup tinggi dalam sektor perikanan, rumput laut dan pariwisata. Namun potensi tersebut belum dikelola secara optimal sehingga tidak berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.

Misalnya, Kampung Bungin terkenal dengan keindahan pantainya, yakni Pantai Muara Bungin, yang menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di Kabupaten Bekasi. Sayang sekali, Pantai Muara Bungin yang berjarak sekitar 120 Kilometer dari Jakarta ini tidak terawat. Bahkan sebagian kawasan pantai terkikis abrasi air laut.

Sedangkan Desa Pantai Bakti berpenduduk 6.282 jiwa dan memiliki luas wilayah sebesar 3.401,763 hektare. Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, petambak ikan dan pembudi daya rumput laut.

Selain itu, program Kampung Bahari Nusantara merupakan program yang diresmikan oleh Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH Ma.ruf Amin, di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, pada Senin (15/5).

Dalam prosesi peresmian ini, Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin didampingi oleh Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Muhammad Ali, S.E., M.M., M.Tr.Opsla. Tepatnya saat Wapres KH. Ma’ruf Amin meresmikan Kampung Bahari Nusantara, sebagai bagian dari Program TNI AL di Tahun 2022.

Saat memberikan kata sambutan, Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin berharap agar dalam program Kampung Bahari Nusantara ini, TNI AL dapat turut berperan aktif untuk menjaga keberlangsungan lingkungan dan memitigasi perubahan iklim.

“Saya harapkan, TNI AL dapat menjadi pandu bagi masyarakat pesisir dalam menjadikan isu perubahan iklim sebagai bagian dari program literasi dan edukasi di Kampung Bahari Nusantara,” jelas Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin

Sementara itu, menurut Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Muhammad Ali, saat ini terdapat 68 KBN yang akan dikembangkan, terutama dalam membangun ketahanan nasional di perbatasan, di pulau-pulau terluar Negara Kesatuan RI (NKRI).

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si.

Peneliti CSPS SKSG UI

1 COMMENT

LEAVE A REPLY