CSPS-SKSG-UI: “Bangun Industri Hilir Berbasis Budi Daya Rumput Laut Indonesia”

0
244
Tim Peneliti CSPS SKSG UI pada Selasa (11/7) pagi di Cibitung, abuoaten Bekasi, Jawa Barat. Sumber: CSPS SKSG UI

NEWSCOM.ID, KABUPATEN BEKASI – Produsen budi daya rumput laut terbesar di dunia, nomor satu global, ialah Republik Rakyat Tiongkok (RRT). RRT juga menjadi negara pengelola rumput laut terbesar di dunia. Sedangkan Republik Indonesia (RI) merupakan negara produsen rumput laut terbesar kedua di dunia setelah RRT.

Informasi ini dirilis oleh Food and Agriculture Organization (FAO) berdasarkan data tahun 2020, seperti dikutip dari laman https://www.cnbcindonesia.com/news/20230206111922-4-411284/ri-kalah-dari-china-jokowi-perintahkan-hiliriasi-rumput-laut.

RRT menghasilkan rumput laut sebanyak 20,8 juta ton, setara dengan 59 persen dari total produksi rumput laut yang dihasilkan dunia pada 2020. Sedangkan produksi rumput laut Indonesia mencapai sekitar 9,6 juta ton atau sekitar 27,5 persen dari total produksi rumput laut dunia pada 2020.

  • Pelatihan Pertanian Organik dan Pendampingan Budi Daya Rumput Laut

Terkait kondisi budi daya rumput laut di Indonesia, Ketua Center for Strategic Policy Studies (CSPS) – Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI), Guntur Subagja Mahardika, S.Sos., M.Si., mengusulkan agar Pemerintah RI dan pembudi daya rumput laut meningkatkan industri hilir dalam bentuk hasil olahan rumput laut.

“Kita perlu meningkatkan kualitas panen dari budi daya rumput laut dan produk hasil olahannya untuk meningkatkan industri hilirnya. Terkait hal ini, perlu ada integrasi untuk menyatukan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Apalagi sekarang, produsen rumput laut nomor satu dunia ialah RRT,” jelas Guntur Subagja pada Selasa (11/7) pagi.

Tepatnya saat Guntur Subagja Mahardika, S.Sos., M.Si., yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) itu membuka acara Pelatihan Pertanian Organik dan Pendampingan Budi Daya Rumput Laut pada Selasa (11/7) pagi.

Kegiatan pelatihan ini berlangsung di Masjid Nur At-Taqwa, Kampung Bungin, RT 01, RW 01, Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar), pada Selasa (11/7) hingga Kamis (13/7).

Tepatnya sebagai bagian dari program Kampung Bahari Nusantara yang digelar oleh Korps Marinir Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) berkolaborasi dengan INTANI dan PT. Pegadaian.

“INTANI ialah suatu organisasi perkumpulan yang peduli pada sektor pertanian, peternakan dan perikanan. Kita ada dalam satu wadah yang sama, yakni perikanan. Kami menyatukaan dua sektor ini, yakni kelautan dan perikanan, tutur Guntur Subagja pada Selasa (11/7) pagi.

“Adapun anggota kelompok tani yang menjadi peserta pelatihan ada 30 orang. Terima kasih telah berpartisipasi aktif dalam pelatihan ini,” ujarnya.

  • Potensi Ekonomi Kelautan Kampung Bungin, Desa Pantai Bakti

Seperti dilansir dari laman https://newscom.id/2023/07/12/kampung-bahari-nusantara-memperkuat-ketahanan-nasional-memberdayakan-ekonomi-masyarakat/, Kampung Bungin dipilih sebagai lokasi implementasi program karena memiliki potensi ekonomi kelautan dan maritim yang cukup tinggi dalam sektor perikanan, rumput laut dan pariwisata.

Namun potensi ekonomi kelautan dan maritim di Kampung Bungin, Kecamatan Muara Gembong, Desa Pantai Bakti, belum dikelola secara optimal sehingga tidak berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.

Misalnya, Kampung Bungin terkenal dengan keindahan pantainya, yakni Pantai Muara Bungin, yang menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di Kabupaten Bekasi. Sayang sekali, Pantai Muara Bungin yang berjarak sekitar 120 Kilometer dari Jakarta ini tidak terawat. Bahkan sebagian kawasan pantai terkikis abrasi air laut.

Sedangkan Desa Pantai Bakti berpenduduk 6.282 jiwa dan memiliki luas wilayah sebesar 3.401,763 hektare. Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, petambak ikan dan pembudi daya rumput laut.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si.

Peneliti CSPS SKSG UI

LEAVE A REPLY