JAKARTA – Arus Baru Indonesia (ARBI) mengapresiasi komitmen calon presiden (Capres) Prabowo Subianto, yang dengan tegas dan lugas akan memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Komitmen ini disampaikan saat menyampaikan visi-misi dalam Debat Calon Presiden yang digelar Komisi Pemilikan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023) malam.
Calon Presiden nomor urut 2 ini tampil prima menyampaikan gagasan serta menjawab pertanyaan dan tanggapan pada Debat Capres pertama yang membahas tentang pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Ketua Umum ARBI Guntur Subagja Mahardika menilai Prabowo memaparkan visi misinya secara gamblang, strategis, dan kontekstual. “Ia tidak berterori, tidak berwacana, tapi langsung to the point menyampakan apa yang ada di pikiran dan menjadi program prioritas apabila mendapatkan mandat rakyat menjadi Presiden RI 2024-2029,” ungkap Guntur Subagja Mahardika, Rabu (13/12/2023).
Saat calon presiden lain tidak menekankan pemberantasan korupsi secara mendalam di sesi awal paparan visi misi, justru Prabowo menjadikan isu korupsi sebagai persoalan bangsa yang harus segera diatasi. “Kita bertekad memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya,”tegas Prabowo. Bahkan, Capres Prabowo mengulang pernyataan tersebut dua kali pada segmen awal dan menegaskan Kembali pada segmen berikutnya dalam debat yang dipimpin moderator Valerina Daniel dan Ardianto Wijaya. “Korupsi adalah penghianatan terhadap bangsa, harus diberantas sampai ke akar-akarnya,”tegas Prabowo.
Penegasan itu, kata Guntur, menunjukkan komitmen yang kuat untuk menangani masalah korupsi di Indonesia. “Korupsi telah melahirkan kemiskinan, korupsi telah melahirkan kesenjangan ekonomi dan sosial, korupsi telah menurunkan daya saing, dan korupsi melemahkan kemandirian nasional,”papar Guntur yang juga Ketua Center for Strategic and Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan per Maret 2023 masih sebesar 9.36 persen. Meski mengalami penurunan dibandingkan pada masa pandemi Covid-19, Guntur menyebutkan, jumlah penduduk miskin ini masih banyak, sekitar 25 juta jiwa warga miskin. Kesenjangan ekonomi antara lain diukur gini rasio yang masih 0,388. Sedangkan bayi stunting “Bila tidak ada korupsi, dananya dapat dioptimalkan untuk pengentasan kemiskinan, dan peningkatkan kesejahteraan rakyat,”kata Guntur. Indeks Persepsi Korupsi (IPK) merosot dari skor 38 menjadi 34.
Pemberantasan korupsi, papar Ketua Umum ARBI, akan mampu mempercepat pengentasan kemiskinan, mempercepat mengatasi stunting, membuka kesempatan yang luas bagi ekonomi rakyat, serta mempersempit kesenjangan ekonomi dan sosial. “Jiwa korup yang ada pada oknum aparat pelayanan publik dan oknum penegak hukum memberikan keistimewaan kepada orang-orang ber-uang, sementara rakyat biasa tidak mampu,”tutur Guntur.
Guntur meyakini bila Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapatkan amanat rakyat untuk menjadi Presiden dan Wakil Peresiden mendatang, pemberantasan korupsi akan menjadi prioritas utamanya. Prabowo mengungkapkan sangat jelas antara lain memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, Kejaksaan Agung, Ombusman, dan penegak hukum lainnya.
Capres nomor urut 2 ini juga menjanjikan meningkatkan kesejahteraan para hakim dan penengak hukum dengan menaikan gajinya. Tentu hakim dan penegak hukum lainnya yang bermasalah ditindak tegas.
Pemberantasan korupsi merupakan langkah arus baru Indonesia menuju bangsa yang maju, adil, makmur, dan sejahtera *