NEWSCOM.ID, JAKARTA – Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR) telah menyelenggarakan Public Expose 2020: Refleksi Jejak Dompet Dhuafa 2019, Menapaki Dunia Sosial Kemanusiaan pada Rabu (5/2) di Cikini, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan NEWSCOM.ID, kegiatan ini dirangkai dengan seminar yang menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI), Suhaedi, dan Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Dr. Beny Witjaksono, S.E., M.M.
Narasumber lainnya ialah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Pusat (PP) Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ir. Edy Setiadi, M.Sc., yang juga Staf Ahli Direksi Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), dan Penerima Manfaat Pendidikan Beasiswa Aktivis Dompet Dhuafa, Ekamara.
Satu narasumber lainnya ialah Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, drg. H. Imam Rulyawan, M.A.R.S. Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Pengurus YDDR, Nasyith Majidi.
Dalam sambutannya, drg. Imam Rulyawan menyatakan bahwa penerima manfaat pada program Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa pada 2019 mencapai 326.206 jiwa. “Sedangkan penerima manfaat di Dompet Dhuafa Hospital Network pada 2019 mencapai 9.002 jiwa,” papar Imam Rulyawan pada Rabu (5/2).
Pada 2019, lanjutnya, jaringan rumah sakit Dompet Dhuafa juga menerima donasi waqaf berupa 100 unit alat kesehatan Mammogram atau alat pendeteksi dini kanker payudara dari Yayasan Muda Giat Peduli Indonesia (YMGPI).
“Untuk program pendidikan Dompet Dhuafa selama 2019, terdapat 252 siswa penerima manfaat dari Smart Ekselensia Indonesia, lalu untuk beastudi Indonesia, terdapat 3.234 jiwa penerima manfaat yang tersebar di 88 Universitas, baik di dalam maupun luar negeri,” papar drg. Imam Rulyawan.
Sedangkan untuk program smart e-tahfizh pada 2019, ungkapnya, telah memberikan manfaat kepada 20 santri. Adapun untuk program ekonomi pada 2019, yang terdiri dari grant making, telah memberikan manfaat kepada 579 keluarga.
“Rinciannya (program ekonomi) terdiri dari satu program peternakan dan 16 program Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kreatif. Sementara untuk pemberdayaan petani kopi pada 2019, terdapat penerima manfaat sebanyak 268 keluarga,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, Dompet Dhuafa juga berkiprah di kancah internasional. Bantuan itu mengalir melalui program Tebar Hewan Kurban (THK) di wilayah krisis kemanusiaan seperti Palestina, Vietnam, Myanmar dan Kamboja. “Kemudian ada juga bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di Mindanau, Filipina,” imbuhnya.
Menrutnya, saluran donasi Dompet Dhuafa juga meliputi penyelenggaraan Kesetaraan Kejar Paket B dan C untuk Buruh Migran Indonesia (BMI) di Hongkong.
“Dompet Dhuafa juga mendirikan Dompet Dhuafa Kitchen di Palestina yang berfungsi sebagai pusat produksi logistik pengungsi. Dompet Dhuafa juga mengirim Dai Ambassador ke 16 negara,” ungkap drg. Imam Rulyawan.
drg. Imam Rulyawan pun memperkenalkan profil Dompet Dhuafa sebagai Lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welas asih) dan wirausaha sosial.
“Selama 26 tahun, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta Corporate Social Responsibility (CSR),” pungkasnya.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani