NEWSCOM.ID, BADUNG – Desa Banjar Segara Adat Kuta akan menyelenggarakan konser Bali Sufi Gathering pada Kamis (20/2) sore, Pukul 15:00 am – Pukul 22:00 Waktu Indonesia Tengah (WITA), bertempat di Pantai Jerman, Banjar Segara Kuta, Badung, Bali.
Dalam rilisnya kepada NEWSCOM.ID, Jumat (14/2), Koordinator Hubungan Kemasyarakatan (Humas) Bali Sufi Gathering 2020, Yopi Smong,menyatakan bahwa tema yang diangkat dalam konser perdana ini ialah The Ocean of Love atau Samudera Cinta.
“Dengan tanggal dan tahun yang cantik kali ini, akan diadakan untuk pertama kalinya, sebuah peristiwa budaya yang di gagas dari inspirasi tiga jalan utama di jalan cerita sejarah nusantara ini. Ketiganya ialah jalan sutra, jalan mahardhika, dan jalan budaya,” tutur Yopi Smong pada Jumat (14/2).
Menurutnya, Pantai Jerman – Kuta Bali dipilih sebagai tempat penyelenggaraan konser Bali Sufi Gathering 2020 perdana karena lokasi ini menyimpan sejarah panjang dan sangat bermakna bagi Pulau Dewata.
“Dahulu, Pantai Jerman merupakan Pelabuhan Utama di Kuta dan menjadi salah satu gerbang atau jendela dunia Pulau Dewata ke nusantara dan mancanegara. Demikian pula dengan visi dan mimpi diselenggarakannya Bali Sufi Gathering,” paparnya.
Adapun Komite Bali Sufi Gathering 2020, lanjutnya, terdiri dari seniman tari, musik, budayawan dan peminat seni budaya yang ada di Bali dan Jakarta. “Mereka sepakat untuk memberi tema Bali Sufi Gathering perdana ini The Ocean of Love,” ungkapnya.
“Samudera cinta yang melimpah ruah ini adalah wujud dari sufisme yang dituangkan dalam wujud sastra, rupa, musik dan di arahkan menjadi gelombang energi yang mampu menggetarkan hati sesama manusia dan alam semesta dalam sepenuhnya luapan harmoni cinta kasih dan perdamaian,” ujarnya.
Tim Bali Sufi Gathering 2020 ini juga akan berupaya melestarikan dan memperkenalkan seni budaya nusnatara kepada dunia internasional serta menjalin sinergi dengan seni budaya sufi mancanegara. “Hal ini menjadi misi dan tujuan kami. Caranya dengan merancang unsur-unsur sufistik ini secara detail,” imbuhnya
“Bali Sufi Gathering 2020 juga berupaya untuk menggali dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kearifan lokal sufistik di Pulau Dewata. Hal ini menjadi tujuan dan misi kami,” ucapnya.
Misi lain dari Bali Sufi Gathering 2020, ucapnya, ialah menumbuhkan semangat generasi muda untuk berkehidupan seni budaya yang memupuk cinta kasih sesama manusia.
“Bali Sufi Gathering 2020 ini juga bertujan untuk memberikan nilai-nilai luhur dan nilai lebih dalam kehidupan spiritual dan bidang ekonomi serta edukasi (pendidikan) yang bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya Bali, sebagai destinasi pariwisata terbaik di Indonesia,” jelasnya.
Adapun Direktur Festival Bali Sufi Gathering 2020 ini, ujarnya, ialah Yoyok Harness, seniman sitar dan suling yang juga alumnus Universitas Karnataka di Dharward, dan alumus Halim Sitar Academy di Bombay, India.
Sedangkan penasehat Bali Sufi Gathering 2020, tuturnya, ialah Sulinggih Cokorda Kusuma Wardhana, Muhammad Rafli, dan Robin Lim, serta di kuratornya yakni Prof. Dr. Irwansyah Harahap, M.A.
Para penampil dalam Bali Sufi Gathering ini pun, paparnya, sudah populer di Indonesia dan dunia sufistik internasional seperti Mustafa Debu, Ras Muhamad, Tebo Aumbara, Yoyok Harness, Tahir, dan The Bingi Roots Reaggae. Akan tampil juga Puspanjali Dance dari Bali, Rodat Bali, Reog dari Ponorogo, dan Gubug Sufi dari Malang.
Kemudian, ungkapnya, ada i-pewayangan dari Bali dan musisi Anjar Duta dari Jakarta, serta kolaborasi dari Ketut Arya dan Gus Alis dengan para penari (dancer) dan musisi. Kedua tokoh adalah ahli aksara kuno Bali dan kaligrafi.
Sebelumnya, Komite Bali Sufi Gathering 2020 juga telah melangsungkan pra-acara berupa anjangsana (kunjungan) ke Desa Gelgel di Kabupaten Klungkung, Bali dan do’a bersama di Pura Linggam Cala Kurma Raja di Pecatu.
Menurutnya, akan banyak kejutan dari para penampil. “Mari menjadi saksi bersama atas sebuah perhelatan budaya yang istimewa ini. Semoga menjadi ajang silaturahmi bersama sebagai bentuk mencintai negeri ini dan menjaga nusantara yang agung ini,” ucapnya.
“Silakan datang ke Pantai Jerman, Desa Adat Segara, Kuta, Badung-Bali. Ajak teman dan keluarga untuk bersama-sama menebar vibrasi (getaran) cinta dan perdamaian. Ini adalah acara non-profit dan terselenggara atas kolaborasi dan sinergi dari beragam komunitas di Provinsi Bali,” imbau Yoppi.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani