NEWSCOM.ID, JAKARTA – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) Republik Indonesia (RI) memastikan bahwa air tanah di sekitar wilayah terpapar radiasi di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, tidak terkontaminasi radioaktif.
Sekretaris Utama Bapeten RI, Drs. Hendriyanto Hadi Tjahyono, M.Sc., menyatakan hal itu pada Ahad (16/2), seperti dikutip dari Kantor Berita Antara.
“Terkait dengan air tanah, sudah dilakukan pengukuran dan dipastikan air tanah di sekitar wilayah terpapar radiasi dalam kondisi tidak terkontaminasi,” tutur Hendiyanto dalam keterangan tertulisnya pada Ahad (16/2).
Menurutnya, BAPETEN telah bekerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir (BATAN) dan akan mempercepat proses pembersihan. Proses ini telah dimulai sejak Sabtu (14/2).
“Kami menemukan lima titik yang radiasinya di atas ambang. Sumber tersebut saat ini sudah ditemukan dan sedang diteliti di laboratorium BATAN,” paparnya.
Sementara Kepala Biro Hukum, Hubungan Kemasyarakatan (Humas), dan Kerja Sama BATAN, Drs. Raden Heru Umbara, memastikan bahwa zat radioaktif yang ditemukan BAPETEN tidak berasal dari reaktor yang dimiliki BATAN.
BATAN, lanjutnya, telah melakukan pembersihan pada Ahad (16/2) dan akan melakukan Whole Body Counting (WBC) terhadap sampel populasi warga sebanyak sembilan orang.
“Hasil WBC ini diharapkan dapat diketahui setelah dua hari ke depan. Hasil dari WBC ini untuk mengetahui dampak radiasi,” ungkapnya.
BATAN juga telah melakukan pertemuan dengan BAPETEN dan warga di wilayah terdampak radiasi pada Ahad (16/2). Tujuannya ialah untuk memberikan informasi yang benar terkait adanya paparan radiasi radioaktif yang melebihi ambang batas.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Iman Seiawan, S.Ik., pada Ahad (16/2).
“Pertemuan ini kami rancang sebagai upaya menyampaikan informasi yang sesungguhnya. Dampaknya, pertemuan ini dapat menjadi sarana tukar menukar informasi dari warga masyarakat kepada BATAN dan BAPETEN,” ungkapnya.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani
