Permias dan Dompet Dhuafa AS Menyelenggarakan Lokakarya Kesehatan Mental

0
1000
Sumber: Dompet Dhuafa AS Inc.

NEWSCOM.ID, WASHINGTON, D.C – Dompet Dhuafa Amerika Serikat (AS) Incorporated (Inc). bekerja sama dengan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Washington, D.C. (Permias D.C.) telah melaksanakan kegiatan Workshop Mental Health atau Lokakarya Kesehatan Mental pada Ahad (22/2).

Dalam rilisnya kepada NEWSCOM.ID, Selasa (25/2), Lokakarya Kesehatan Mental ini bertujuan untuk mencegah masalah kesehatan mental bagi para pelajar Indonesia yang ada di Washington, D.C  dan sekitarnya.

Permasalahan kesehatan mental dapat terjadi pada siapa saja dan di mana saja, termasuk bagi para pelajar Indonesia yang sedang kuliah di luar negeri. Penyebabnya bisa disebabkan oleh perbedaan budaya dan beban akademis yang cukup memberatkan.

Lokakarya Kesehatan Mental ini mengangkat tema Navigating Through Mental Health Issues due to Culture Shock and Academic Pressures atau Navigasi Melalui Isu-Isu Kesehatan Mental Akibat Keterkejutan Budaya dan Tekanan Akademik. Acara ini diselengarakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington D.C.

Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa AS Inc., Irwan Saputra, menyatakan bahwa saat ini terdapat banyak pelajar Indonesia yang memiliki beban mental cukup menantang.

“Kami melihat ini adalah isu yang sedang tren di kalangan anak muda, khususnya pelajar Indonesia, yang memiliki beban mental yang cukup menantang. Sehingga kami pikir, perlu adanya kepedulian dan upaya pencegahan sebelum hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi,” tutur Irwan Saputra.

Menurutnya, isu kesehatan mental bukan masalah yang sederhana karena dapat berdampak signifikan seperti stress, depresi, gangguan kejiwaan, hingga bunuh diri. “Itu sebabnya tindakan preventif sangat dibutuhkan sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” ujarnya.

“Jadi workshop gratis ini kita buat sebagai bentuk kepedulian Dompet Dhuafa USA (United Stated of America / AS) bagi anak-anak muda Indonesia. Kita tahu, mereka adalah calon-calon pemimpin bangsa di masa depan. Jadi kawan-kawan harus memiliki kesehatan mental yang kuat,” ucapnya.

Adapun narasumber dalam workshop ini, lanjutnya, ialah seorang Psikolog Klinis yang juga dosen dari Universitas YARSI di Jakarta, Endang Fourianalistyawati, M.Psi. Ia juga seorang mahasiswa Program Doktoral di University of Wisconsin-Madison, AS.

Dalam workshop ini, Endang Fourianalistyawati menjelaskan solusi bagi mahasiswa yang pribadinya sedang menghadapi permasalahan kesehatan mental. Termasuk cara menghadapi rekan sebaya yang dinilai sedang menghadapi permasalahan tersebut.

Workshop ini berlangsung selama sekitar tiga jam atau 180 menit. Kegiatannya tidak hanya dilakukan dengan presentasi oleh narasumber, namun juga berbagai aktivitas yang menyenangkan dan aplikatif bagi penyelesaian masalah kesehatan mental.

Ketua panitia acara, Diandra Soemardi, menjelaskan bahwa ada sekitar 50 orang peserta yang hadir dalam workshop ini. Masing-masing merupakan mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Washington, D.C. dan sekitarnya.

“Tidak hanya berhenti di sini. Kita juga akan melanjutkan program ini dengan consulting (konsultasi) online (daring) secara gratis bagi peserta yang ingin melanjutkan penyelesaian masalah kesehatan mental pribadi mereka,” ungkap Endang yang juga mahasiswa Doktoral di University of Maryland ini.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY