NEWSCOM.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia (RI), Sri Mulyani Inderawati, S.E., M.Sc., Ph.D., akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6,1 triliun kepada tenaga medis yang menangani pasien terinfeksi virus corona atau COVID-19. Alokasi anggaran itu dalam bentuk asuransi dan santunan.
“Mereka (tenaga medis) ada di depan yang menghadapi risiko paling besar,” tutur Menkeu Sri Mulyani pada Jumat (20/3) di Jakarta, dalam rapat koordinasi (Rakor) bersama Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian RI, Dr. Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI melalui konferensi video.
Seperti dilansir dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Menkeu Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemberian santunan dan asuransi kepada para tenaga medis itu masih dimatangkan oleh pemerintah.
“Pemerintah juga masih menghitung besaran dana agar segera bisa diberikan kepastian kepada seluruh tenaga medis baik dokter, dokter spesialis dan perawat maupun paramedis,” ujarnya.
Namun Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, lanjutnya, sudah mencadangkan total anggaran untuk intervensi ini, yakni antara Rp 3,1 hingga Rp 6,1 triliun.
Direktur Pelaksana Bank Dunia 2010-2016 itu juga belum merinci berapa jumlah tenaga medis di seluruh Indonesia yang akan mendapatkan santunan dan asuransi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) RI.
“Sebagai gambaran, hingga saat ini pemerintah RI telah menyiapkan sebanyak 359 rumah sakit di seluruh Indonesia untuk menangani pasien yang positif terinfeksi COVID-19,” papar Menkeu Sri Mulyani.
Menurutnya, pemerintah RI telah menunjuk Rumah Sakit (RS) rujukan sebanyak 132 RS, ditambah 109 RS milik Tentara Nasional Indonesia (TNI), 53 RS Kepolisian RI (POLRI), dan 65 RS Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI.
Sementara itu, hingga 19 Maret 2020, sudah ada 309 kasus pasien yang positif terinfeksi COVID-19. Mereka tersebar di 16 provinsi di seluruh Indonesia, dengan 15 orang sembuh dan 25 orang lainnya meninggal dunia.
Sumber: LKBN Antara
Penulis: Hamdani