Pandemi COVID-19, Pemerintah Melakukan Perubahan Fokus Terhadap Alokasi APBN

0
678
Sumber: Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Untuk meminimalkan dampak wabah Corona Virus Desease 2019 (COVID-19), Pemerintah Republik Indonesia (RI) telah melakukan perubahan fokus (refocussing) terhadap alokasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Misalnya terhadap Dana Desa dan Program Padat Karya Tunai.

Presiden Republik Indonesia (RI), Ir, H. Joko Widodo, mengonfirmasi hal itu pada Kamis (9/4), dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, seperti tertulis dalam pernyataan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden RI yang diterima NEWSCOM.ID pada Kamis (9/4).

“Sebagian dana desa segera dialokasikan untuk bantuan sosial di desa. Bantuan tersebut diberikan kepada kurang lebih 10 juta keluarga penerima dengan besaran Rp 600 ribu per bulan selama 3 bulan. Adapun total anggaran yang disiapkan adalah Rp 21 triliun,” tutur Presiden Joko Widodo.

Pemerintah, lanjutnya, juga akan memperkuat program padat karya tunai di kementerian-kementerian, yang total anggarannnya mencapai Rp 16,9 triliun. Program ini dilaksanakan di beberapa kementerian seperti di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan target 59 ribu tenaga kerja.

“Kementerian PUPR juga melaksanakan program padat karya tunai, targetnya 530 ribu tenaga kerja dengan total nilai kurang lebih Rp 10,2 triliun. Kemudian (refocussing anggaran) di kementerian-kementerian lain seperti Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Kementerian Perhubungan,” ungkapnya.

Kepala Negara RI itu juga menjelaskan refocussing anggaran oleh Kepolisian RI (Polri) untuk melaksanakan bantuan dalam bentuk Program Keselamatan. “Program tersebut seperti program Kartu Pra Kerja yang mengombinasikan bantuan sosial dan pelatihan,” ungkap Presiden Joko Widodo.

“Targetnya adalah 197 ribu pengemudi taksi, sopir bus atau truk, dan kernet akan diberikan insentif Rp 600 ribu per bulan selama 3 bulan, anggaran yang disiapkan di sini adalah sebesar Rp 360 miliar,” jelasnya.

Presiden Joko Widodo pun berkomitmen bahwa pemerintah akan terus menyisir lagi anggaran-anggaran yang tersedia untuk menambah bantuan sosial, dan memperluas peluang kerja bagi masyarakat di lapisan bawah untuk program padat karya.

“Saya mengimbau para pengusaha untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya di tengah pandemi COVID-19 ini. Semua pihak harus bekerja sama dalam penanganan wabah COVID-19 ini,” harapnya.

Menurutnya, kita semua harus sadar bahwa tantangan yang sedang dihadapi saat ini tidak mudah, kita harus menghadapinya bersama-sama.

“Saya mengajak para pengsuaha untuk berusaha keras mempertahankan para pekerjanya dan saya mengajak semua pihak untuk peduli kepada masyarakat yang kurang mampu dengan bergotong-royong secara nasional,” imbau Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo pun yakin bahwa bangsa Indonesia bisa mempertahankan capaian pembangunan dan memanfaatkannya untuk lompatan kemajuan.

“Sekali lagi, saya ingin memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran yang bergerak di depan, dalam hal ini dokter, para perawat, dan tenaga medis yang berada di rumah sakit dalam kita berperang melawan Covid-19 ini. Saya memberikan apresiasi yang tinggi dan itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini,” jelasnya.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY