InMind Institute Membahas ‘Tradisi Mudik dan Penyebaran COVID-19’

1
963
Sumber: InMind Institute

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Inisiatif Moderasi Indonesia (InMind) Institute telah menyelenggarakan webinar bertajuk Tradisi Mudik dan Penyebaran COVID-19 pada Sabtu (9/5) sore, Pukul 16:00 – 17:30 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Webinar ini menghadirkan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. Drs. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., sebagai narasumber utama (Keynote Speaker), serta tiga narasumber lainnya. Antara lain Pembina InMind Institute, Tommy Christomy, M.A., Ph.D., yang juga dosen Fakultas Ilmu Pengetahan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI).

Sumber: InMind Institute

Narasumber lainnya ialah Ketua Program Studi (Prodi) Magister Pengkajian Islam Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Arif Zamhari, M.Ag., Ph.D., yang juga Rektor Sekolah Tinggi Kuliyyatul Qur’an (STKQ) Al-Hikam, Depok.

Satu narasumber lainnya ialah Dosen Pascasarjana Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), Deny Hamdani, Ph.D. Adapun moderator dalam webinar ini ialah Direktur Kajian dan Pelatihan InMind Institute, Hardianto Widyo Priohutomo, S.I.P., M.I.P.

Gambar mungkin berisi: 5 orang, termasuk Yon Machmudi
Sumber: InMind INsitute

Berdasarkan pantauan NEWSCOM.ID, setiap narasumber dalam acara ini mendapat kesempatan berbicara selama maksimal 15 menit, sedangkan keynote speaker selama 10 menit. Selama 10 menit sebelum acara, ada pula penampilan organ dengan lagu-lagu seperti ‘Bolelebo’ dan lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’.

Gambar mungkin berisi: 6 orang, termasuk Arif Zamhari
Sumber: InMind Institute

Webinar ini bertujuan untuk membahas larangan mudik oleh pemerintah terhadap masyarakat yang mulai berlaku sejak Jumat (24/4) atau sejak hari pertama bulan Ramadhan 1441 Hijriah. Larangan mudik ini berlaku untuk semua moda transportasi baik darat, laut, maupun udara.

Pemerintah Republik Indonesia (RI) memberlakukan kebijakan ini guna memutus penyebaran pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19). Caranya dengan memperkuat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah.

Gambar mungkin berisi: 6 orang, termasuk Arif Zamhari, Hardianto Widyo Priohutomo, dan Yon Machmudi
Sumber: InMind Institute

Namun kebijakan larangan mudik itu tidak 100 persen berhasil. Kenyataannya, ada saja masyarakat yang ingin mudik. Mereka tetap bersikeras mudik dengan berbagai cara, termasuk mencari jalan alternatif untuk lolos dari penjagaan aparat kepolisian.

Hal ini terjadi karena tradisi mudik seolah menjadi ritual wajib menjelang lebaran. Padahal jika ditilik dari sejarahnya, mudik dan lebaran tidak memiliki kaitan erat.

Gambar mungkin berisi: 6 orang, termasuk Yon Machmudi, Arif Zamhari, dan Hardianto Widyo Priohutomo
Sumber: InMind Institute

Dalam webinar ini, para narasumber berupaya mengupas akar sejarah dari tradisi mudik di Indonesia. Termasuk musabab identiknya kegiatan mudik dengan lebaran pada saat ini. Persoalan lain yang dibahas ialah hubungan sejarah antara kegiatan mudik dengan Kerajaan Sriwijaya dan Mataram Islam di Nusantara.

Gambar mungkin berisi: 4 orang, termasuk Hardianto Widyo Priohutomo dan Yon Machmudi, lensa kaca mata dan teks
Sumber: InMind Institute

Secara khusus, para narasumber juga membahas tentang efektifitas kebijakan larangan mudik oleh pemerintah di tengah pandemi COVID-19. Pembahasan itu ditinjau dari aspek sosial budaya, ekonomi, agama, dan sejarah Indonesia.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si.

Direktur Humas dan Media InMind Institute

Redaktur NEWSCOM.ID