RPI: Keamanan AS Terancam Pandemi COVID-19 dan Kematian George Floyd

0
913
Presiden RPI: Yanuardi Syukur, M.Si. Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=aSrHj0ZNX6M&t=2112s / Rumah Produktif Indonesia

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) merupakan negara terparah yang dihantam oleh pandemi Corona virus Desease 2019 (COVID-19). Lebih dari 100 ribu warga AS telah meninggal dunia akibat terinfeksi positif COVID-19. Pandemi COVID-19 disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) – Corona Virus (CoV)-2.

Presiden Rumah Produktif Indonesia (RPI), Yanuardi Syukur, S.Sos., M.Si., menyatakan hal itu pada Senin (1/6), dalam rilisnya kepada NEWSCOM.ID.

“Jumlah korban yang meninggal dunia di AS akibat COVID-19 itu sungguh tragis. Namun di tengah amukan virus SARS-CoV-2 tersebut, tiba-tiba kerusuhan bermotif rasisme meledak di AS sebagai sebuah negara super power,” tutur Yanuardi Syukur pada Senin (1/6).

Menurutnya, konflik bermotif rasisme di AS itu dipicu oleh kematian George Perry Floyd Jr akibat ulah oknum kepolisian di Minneapolis, Minnesota, AS. George Floyd merupakan warga AS dari kalangan Afro-Amerika.

“Akibat kematian George Floyd, warga Afro-Amerika dari berbagai negara bagian pun bereaksi menumpahkan kemarahannya. Mereka menyebut pembunuhan itu sebagai tindakan rasis dan diskriminatif,” jelas Yanuardi Syukur.

Dampaknya, lanjut Yanuardi, kondisi keamanan nasional AS menjadi terancam. Hal ini terlihat dari aksi penjarahan dan perusakan fasilitas publik yang terjadi di beberapa kota di AS oleh warga yang protes dan turun ke jalan.

“Kedua fenomena di atas, pandemi COVID-19 dan pembunuhan George Floyd, menjadi ancaman berbahaya bagi eksistensi pemerintahan Presiden Donald John Trump sekaligus posisi Amerika sebagai negara super power dunia,” paparnya.

Menanggapi dua fenomena tersebut, lanjutnya, muncul pertanyaan besar di benak kita. “Bagaimana sesungguhnya isu rasialisme masih dapat berkembang dan tetap subur di negara kampiun demokrasi seperti AS?” imbuh Yanuardi.

Untuk menjawab pertanyaan itu, Sekolah Kebangsaan dan Hubungan Internasional (SKHI) Rumah Produktif Indonesia (RPI) telah menyelenggarakan Web Seminar (Webinar) bertema: Pergolakan di Jantung Demokrasi: Kematian George Floyd, Kerusuhan Sosial dan Posisi Amerika Serikat di Dunia Global.

Kegiatan ini diselenggarakan bekerja sama dengan Unit Kerja Khusus (UKK) Center for Strategic Policy Studies (CSPS) – Center for Strategic and Global Studies (CSGS) Sekolah Kajisan Stratejik dab Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) pada Selasa (2/6), Pukul 09:00 – 11:00 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Webinar ini menghadirkan Presiden RPI, Yanuardi Syukur, S.Sos., M.Si., untuk memberikan kata sambutan sekaligus membuka webinar secara resmi. Ia juga menjabat Sekretaris UKK CSPS – CSGS SKSG UI.

Tiga narasumber lainnya dalam webinar ini ialah mantan Direktur Eksekutif Yayasan Diaspora Indonesia, Nuning Suliasih Purwaningrum Hallet, S.S., M.Si., Ph.D., Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Muhammad Nasir Badu, Ph.D., dan Antropolog Unhas, Makassar, Dr. Tasrifin Tahara, M.Si.

Adapun moderator dalam webinar melalui Google Meet ini ialah Sekretaris RPI, Hidayat Doe, S.H.I., yang juga alumni Unhas. Webinar ini dapat dilihat tayangannya di laman https://www.youtube.com/watch?v=aSrHj0ZNX6M&t=1576s / Rumah Produktif Indonesia.

Hingga berita ini ditayangkan, webinar berdurasi 2 jam 16 menit 12 detik ini telah dilihat sebanyak 58 kali dengan 86 subcribers dan 4 likes. Selamat menyaksikan Video Webinar ini. Semoga Bermanfaat.

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=aSrHj0ZNX6M&t=1576s

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si.

Bendahara UKK CSPS – CSGS SKSG UI

LEAVE A REPLY