Presiden: “Semangat 92 Tahun Sumpah Pemuda Harus Tetap Menyala”

0
644
Sumber: Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden RI

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Peristiwa Sumpah Pemuda telah terjadi 92 tahun lalu, tepatnya 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda merupakan sebuah peristiwa penting yang sangat bersejarah. Saat itu, para pemuda dari seluruh penjuru nusantara menyisihkan berbagai perbedaan di antara mereka.

Dalam rilisnya kepada NEWSCOM.ID, Rabu (28/10), Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden Republik Indonesia (RI) mengonfirmasi pernyataan Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo, pada Rabu (28/10).

“Berbagai perbedaan diantara pemuda baik berbeda suku, agama, maupun bahasa derah tidak menghalangi mereka untuk bersumpah menjadi Indonesia yang satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa,” tutur Presiden Joko Widodo pada Rabu (28/10).

Tepatnya saat Kepala Negara RI memberikan kata sambutan secara virtual pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92. Acara ini juga diunggah di kanal YouTube milik BPMI Sekretariat Presiden RI.

Semangat Sumpah Pemuda yang terjadi 92 tahun silam, ungkapnya, harus tetap ada pada saat ini. “Tujuannya untuk menghadapi dunia yang berubah dengan cepat dan penuh dengan persaingan,” tutur Presiden Joko Widodo pada Rabu (28/10).

“Kini, 92 tahun telah berlalu, semangat Sumpah Pemuda harus terus menyala menghadapi dunia yang berubah dengan cepat,” tegas Presiden Joko Widodo

Menurutnya, dalam arus besar globalisasi, hal yang sering terjadi adalah persaingan sengit antar negara dan juga antar individu. “Tidak jarang kompetisi itu berujung pada upaya saling mengalahkan dan saling menghancurkan. Lalu kondisi ini menjadi energi negatif  yang merugikan,” papar Presiden Joko Widodo.

Sumpah Pemuda, lanjutnya, justru membawa energi positif yang menyatukan. Persaingan dan perbedaan tidak harus membuat kita melupakan adanya masalah-masalah bersama, kepentingan-kepentingan bersama, maupun tujuan-tujuan bersama. “Semuanya bisa kita selesaikan dengan cara bersatu dan bekerja sama,” imbuh Presiden Joko Widodo.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY