NEWSCOM.ID, JAKARTA – Di masa pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) ini, Baitul Maal wa Tamwil (BMT) memerlukan Koperasi Sekunder BMT atau Apex BMT. Fungsinya ialah untuk membangun jaringan atau network dalam rangka meningkakan efektivitas BMT.
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin, menyatakan hal itu pada Senin (16/11), saat memberikan kata sambutan selaku narasumber utama dalam Seminar Daring BMT Summit 2020.
Seperti dikutip dari laman http://www.wapresri.go.id/, acara ini diselenggarakan secara virtual oleh Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin memberikan sambutannya secara virtual, melalui Video Konferensi dari kediaman resmi di Jalan Diponegoro Nomor 2, Menteng, Kota Administrasi Jakarta Pusat.
“Koperasi sekunder atau Apex BMT dapat berfungsi untuk membangun jejaring dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas kemampuan BMT dalam peran serta fungsinya,” tutur Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin pada Selasa (17/11).
Jadi ketika salah satu BMT anggota dari Apex BMT tidak dapat menjalankan fungsinya, lanjutnya, maka BMT tersebut dapat dibantu oleh BMT anggota lainnya.
Selain itu, ucap Ketua Dewan Pimpinan MUI Pusat Non-Aktif ini, BMT pun memelukan adaptasi teknologi digital agar dapat menjangkau masyarakat dan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) secara lebih luas lagi.
“Hal yang sangat penting pasca pandemi COVID-19 ialah perlunya adaptasi teknologi digital dalam peningkatan kualitas layanan, kualitas operasi, dan efisiensi BMT,” papar Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin.
Menurutnya, BMT memerlukan ketersediaan data yang memadai, adanya peningkatan mutu (kualitas pelayanan konsumen) serta jumlah BMT yang sudah ada.
“Tantangan dalam menyalurkan bantuan langsung kepada usaha mikro, adalah ketersediaan data yang memadai. Untuk itu, perlu dikembangkan pusat data BMT yang terintegrasi,” ucap Wapres.
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu pun menyadari jumlah BMT yang masih sangat kurang dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam, yakni 221 juta penduduk Muslim.
“Selain ditingkatkan mutunya, BMT juga perlu ditingkatkan jumlahnya, karena Indoensia sebagai negara dengan 221 juta penduduk Muslim, masih kekurangan lembaga mikro syariah,” ungkap Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin.
Wapres Ma’ruf pun mengimbau para pemangku kepentingan ekonomi dan keuanga syariah di Indonesia untuk bekerja sama dalam membangun pusat-pusat pelatihan lembaga mikro syariah di berbagai daerah di Indonesia.
“Karena itu, perlu dibangun pusat-pusat pelatihan lembaga mikro syariah di berbagai daerah sebagai pusat pembinaan dan pengembangan BMT,” imbuhnya.
Editor: Muhammad Ibrahim Hamdani