NEWSCOM.ID, JAKARTA – Tasyakur Milad MUI (Majelis Ulama Indonesia) Ke-48 Tahun pada Rabu (26/7) malam berlangsung istimewa. Saat itu, berlangsung pembacaan Deklarasi Ittifaq Wathani (Komitmen Kebangsaan) oleh segenap pengurus MUI Pusat dan seluruh hadirin di Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Pembacaan Deklarasi Ittifaq Wathani (Komitmen Kebangsaan) dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH. Muhammad Cholil Nafis, Lc., M.A., Ph.D.
Deklarasi ini sejalan dengan tema Tasyakur Milad MUI Ke-48 Tahun, yakni “Memperkokoh Persatuan dalam Bingkai Keragaman Menuju Indonesia yang Lebih Sejahtera dan Bermartabat”.
Lima butir deklarasi Komitmen Kebangsaan MUI juga telah ditandatangani langsung oleh para Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Pusat, yakni Buya Dr. H. Anwar Abbas, M.M., M.Ag., dan KH. Dr. Marsudi Syuhud, M.M., serta Buya KH. Drs. Basri Bermanda, M.B.A.
Turut hadir dan menandatangani deklarasi Ittifaq Wathoni ialah Ketua Dewan Pimpinan MUI Pusat Bidang Seni dan Budaya, KH. Dr. Jeje Zaenudin, M.Ag., dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan MUI Pusat, Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.A.
“Komitmen kebangsaan. Dalam rangka mensyukuri hari Milad MUI ke-48, kami, MUI, bersama seluruh komponen bangsa yang hadir pada acara Tasyakur Milad MUI ke 48, tanggal 8 Muharram 1445 Hijriah, bertepatan dengan 26 Juli 2023 Masehi, menyatakan Ittifaq Wathani (Kesepakatan Kebangsaan),” ujar KH. Muhammad Cholil Nafis, Ph.D.
Berikut ini ialah lima butir Deklarasi Komitmen Kebangsaan MUI, yakni: Pertama, MUI senantiasa menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai kesepakatan (Al-Mitsaq) dalam semangat merawat dan memelihara Bhinneka Tunggal Ika.
“Kedua, MUI konsistem dalam menegakkan serta memperjuangkan keadilan rakyat sebagai sebuah integritas warga bangsa yang beradab (good citizenship) dalam seluruh rnwtang perjalanan mengisi kemerdekaan Indonesia,” tutur KH. Muhammad Cholil Nafis, Lc., M.A., Ph.D., yang juga Rais A’am Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.
Ketiga, lanjutnya, MUI siap menyukseskan proses Pemilihan Umum (Pemilu) sebagai ikhtiar konstitusional untuk mencari pemampan bangsa terbaik dalam semangat oersaudaraan sebangsa dan setanah air Indonesia (ukhuwah wathaniyah).
“Keempat, MUI bersama seluruh elemen bangsa berkomitmen untuk selalu menjunjung tinggi etika dan akhlak dalam proses Pemilu, termasuk menolak politik uang (money politic) dan segala bentuk intimidasi,” paparnya.
Kelima, ucapnya, MUI mengajak semua komponen bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain itu, prosesi Tasyakur Milad Ke-48 MUI ini berlangsung istimewa karena para pimpinan MUI Pusat mengenakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin menggunakan baju adat yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Dalam acara ini, turut hadir dan memberikan kata sambutan pembuka (opening speech) Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Pusat, KH. Dr. Marsudi Syuhud, M.M. Hadir pula Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin, selaku narasumber utama (keynote speaker) dalam acara ini.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si.
Wakil Sekretaris Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PD PAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Peneliti Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI)