Wapres: Pemerintah Mengawasi Ketat Kepulangan Pekerja Migran Indonesia dari Malaysia

0
668
Sumber: LKBN Antara

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia (RI) akan mengawasi secara ketat para pekerja migran Indonesia yang kembali dari Malaysia akibat terdampak kebijakan Kawalan Pergerakan atau Movement Control Order (MCO) dari Pemerintah Persekutuan Malaysia.

Seperti dikutip dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, pengawasan ketat itu meliputi karantina kesehatan terhadap para pekerja migran Indonesia jika terdeteksi telah terpapar virus corona jenis baru atau COVID-19.

Wakil Presiden (Wapres) RI, Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin, menyatakan hal itu pada Selasa (31/3), dalam telekonferensi pers dari kediaman Wapres, Jakarta.

“Mereka mungkin tidak akan ditampung, seperti yang sebelumnya, tetapi dikembalikan ke daerah bagi mereka yang tidak bermasalah (secara kesehatan), tidak terindikasi. Kecuali kalau yang terindikasi (COVID-19), baru nanti akan dilakukan isolasi,” ungkap Wapres Ma’ruf Amin.

Sebelum menuju ke daerah asal masing-masing, lanjutnya, para pekerja migran tersebut akan mendapatkan layanan tes cepat untuk mengetahui kondisi daya tahan tubuh mereka.

“Jika hasil tesnya dinyatakan baik dan diizinkan pulang ke daerah, para pekerja migran itu harus menjalani isolasi diri selama 14 hari,” jelas Wapres Ma’ruf.

Menurutnya, bagi mereka yang terindikasi COVID-19 harus diisolas. Karena itu, Pemerintah menyiapkan tempat seperti di Pulau Galang dan Pulau Natuna untuk mengantisipasi WNI yang pulang. “Mereka yang sudah dinyatakan tidak bermasalah, baru boleh kembali ke kampung halamannya masing-masing,”  imbuh Wapres Ma’ruf Amin.

Wapres Ma’ruf Amin pun meminta para kepala daerah untuk mempersiapkan protokol kesehatan lebih ketat guna menyambut kedatangan para pekerja migran dari Malaysia.

Kepulangan para pekerja migran itu, lanjut Wapres, dilakukan secara mandiri. Artinya, Pemerintah tidak memfasilitasi kepulangan mereka dari Malaysia.

“Mereka ada yang pulang mandiri, tetapi Pemerintah menyiapkan andai kata terjadi evakuasi terhadap mereka. Kemungkinan-kemungkinan itu sudah disiapkan, berarti harus ada transportasi penjemputan,” ucapnya.

Sumber: LKBN Antara

Editor: Hamdani

LEAVE A REPLY