Guntur Subagja: “45,34 Persen Wirausahawan Baru Lahir Dalam 10 Tahun Terakhir”

0
1010
Sumber: Guntur Subagja Mahardika, M.Si.

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Sesuai dengan data BPS pada 2018, jumlah pelaku wirausaha di Indonesia ternyata masih didominasi oleh kegiatan wirausaha di perkotaan, yakni mencapai 87,49 persen. Sedangkan kegiatan wirausaha di pedesaan mencapai 12,51 persen pada 2018.

Berdasarkan pantauan NEWSCOM.ID, Selasa (10/11), Asisten Staf Khusus Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Bidang EKonomi dan Keuangan, Guntur Subagja Mahardika, S.Sos., M.Si., menyatakan hal itu. Tepatnya saat menjadi narasumber dalam Seminar Daring bertema: Buat Siapa Genta Proklamasi Berbunyi?

“Kegiatan wirausaha di Indonesia ternyata lebih banyak tumbuh di perkotaan daripada di pedesaan. Sesuai dengan data BPS pada 2018, kegiatan wirausaha di perkotaan mencapai 87,49 persen, sedangkan 12,51 persen sisanya tumbuh di pedesaan,” tutur Guntur Subagja Mahardika.

Selain itu, lanjutnya, data BPS pada 2018 juga menunjukkan bahwa jumlah perempuan pelaku wirausaha perempuan cukup signifikan, yakni mencapai 35,02 persen, meskipun pelaku wirausaha tetap didominasi oleh laki-laki, yakni mencapai 64,98 persen.

Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir sejak 2010, kegiatan wirausaha mengalami pertumbuhan cukup signifikan. Kondisi ini bisa dilihat dari data BPS tahun 2018 tentang pelaku wirusaha di Indonesia.

“Berdasarkan data BPS pada 2018, tercatat bahwa 8,97 persen dari jumlah wirausaha di Indonesia mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2016-2018, sedangkan 36,37 persen wirausaha lainnya mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2010-2015,” jelas Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) itu.

Artinya, lanjut Guntur Subagja, 45,34 persen kegiatan wirausaha di Indonesia mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2010 hingga 2018.

“Kondisi ini seiring dengan perkembangan teknologi digital dan revolusi industri 4.0 secara pesat di Indonesia,” jelas Ketua Center for Strategic Policy Studies (CSPS) – Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) – Universitas Indonesia (UI) itu.

Wakil Ketua Umum Ikatan Alumni (Iluni) Program Pascasarjana UI ini pun berpendapat bahwa terdapat lima langkah yang harus dilakukan oleh para pelaku wirausaha agar tetap bertahan hidup di masa pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19).

“Misanya dengan melakukan inovasi produk, kolaborasi pasar melalui sinergi dengan usaha pemasaran, mengakses pembiayaan yang mudah dari pemerintah, mengikuti kegiatan-kegiatan pemasaran di Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Centre, dan Go Digital dengan memanfaatkan teknologi informasi,” jelasnya.

Acara ini berlangsung pada Selasa (10/11), Pukul 09.00 – 12.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Tepatnya diselenggarakan oleh Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi Jawa Barat (Jabar) bekerja sama dengan Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) Koordintor Wilayah (Korwil) Jawa Barat.

Kegiatan ini menghadirkan Pendiri Yayasan Bina Swadaya dan Majalah Trubus, Drs. Fransiskus Xaverius Bambang Ismawan, B.Sc., M.Psi., selaku narasumber utama (Keynote Speaker). Dua narasumber lainnya ialah Kepala Koperasi Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ittifaq, Agus Setia Irawan, dan Ketua Koperasi Malai Padi, Drs. Nandang Nurdin, M.H.

Sedangkan Pidato Pembukaan (Opening Speech) disampaikan oleh Ketua Harian Gugus Tugas Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar, Antonius Harso Waluyo Witono, yang akrab dipanggil Ipong Witono.

Adapun moderator dalam acara ini ialah Ketua ABDSI Korwil Jabar, Siti Nur Maftuhah. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY