NEWSCOM.ID, JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia (RI) telah memberikan insentif untuk sejumlah guru, ustaz dan pengasuh pondok pesantren melalui skema Bantuan Sosial atau Bantuan Langsung Tunai (BLT). Pemerintah juga memberikan dukungan pemeriksanaan kesehatan dalam bentuk Rapid Test atau Swab Test kepada para santri.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu RI, Dr. Rahayu Puspasari M.B.A., B.E. (Acc)., mengonfirmasi hal itu pada Ahad (16/7), dalam Siaran Pers Kemenkeu RI yang diterima NEWSCOM.ID.
“Khususnya bagi para santri yang menunjukkan gejala terindikasi positif Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di lingkungan pondok pesantren,” ungkap Dr. Rahayu Puspasari.
Pemerintah, ungkapnya, juga memberikan bantuan untuk pembangunan, perbaikan sarana dan prasarana tempat wudhu, wastafel, serta fasilitas Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK) di 100 pesantren yang tersebar di 10 provinsi.
“Pemerintah pun mengalokasikan dana bantuan untuk beberapa kegiatan di pondok pesantren dengan total anggaran Rp 991,8 miliar pada tahun 2020 ini. Alokasi dana itu tersebar di beberapa kementerian dan lembaga di luar Kementerian Agama (Kemenag) RI. Adapun penerima manfaatnya berasal dari kalangan pesantren,” jelasnya.
Menurutnya, alokasi dana dari sejumlah kementerian atau lembaga itu ditujukan untuk pembangunan rumah susun pondok pesantren di lima lokasi, program pengembangan wirausaha di pesantren, serta peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan sanitasi di 40 pesantren.
“Termasuk bantuan rak atau buku oleh Perpustakaan Nasional, dan penyediaan akses internet di pesantren oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo),” ucap Dr. Rahayu Puspasari.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani
